Sore itu saya memilih untuk duduk-duduk di taman tidak jauh dari rumah saya, dengan kepala dipenuhi beberapa persoalan, dan sebuah kekawatiran bahwa saya pada akhirnya tidak akan mampu menemukan solusinya. Seekor burung terbang merendah dan hinggap disebuah dahan tidak jauh dari tempat saya duduk. Diparuhnya terdapat seekor cacing gemuk yang menggeliat-geliat mencoba melepaskan diri. Burung ini saat itu juga menjadi pengingat saya akan sebuah perkataan Yesus kepada kita semua di Matius 6:25-26 :

" janganlah kawatir akan hidupmu .... pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung; namun diberi makan oleh Bapamu di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung2 itu ?"

Saya teringat pada saran seorang pastor kepada saya beberapa waktu yang lalu, saat saya berkunjung ke sebuah gereja dan kami berbincang sambil makan siang. Kepada saya yang kerap berkekawatiran, pastor memberikan saran demikian:

Buatlah daftar kekawatiranmu - Tuliskan apa saja yang menjadi pokok kekawatiran kita. Tagihan yang menumpuk, anak-anak yang menjelang dewasa dan butuh biaya, kesehatan kita yang sedang terganggu, masa depan pekerjaan dll.

- Ubahlah daftar kekawatiran menjadi daftar Doa - mellaui doa, mintalah Tuhan bekerja dalam situasi yang sedang kita pergumulkan. Berdoalah secara khusus untuk segala kebutuhan kita tersebut dan bersandarlah kepada-Nya.

- Ubahlah daftar doa kita menjadi daftar tindakan - Jika kita bisa menemukan bahwa ada sesuatu yang bisa kita lakukan sehubungan dengan masalah kita tersebut, segera lakukan!

Sebab, ketika kita mengubah kekawatiran kita menjadi doa dan tindakan, kita melumpuhkan kekawatiran dan menggantikannya dengan kepedulian untuk fokus mencari solusi dan saat itulah rasa tanggung jawab kita terhadap oenuntasan masalah timbul. Dan bentuk tanggung jawab tersebut adalah semangat untuk mengalahkan tantangan  sebagai perwujudan sikap tanggung jawab terhadap kehidupan kita sendiri.

Nah, temans bagaimana kalau kita sekarang segera membuat daftar kita ? Yuuuuuuuk ..............

From : Ignatia J ( keuskupan Bogor )